Penelitian merupakan suatu bentuk kegiatan ilmiah untuk mendapatkan pengetahuan atau
kebenaran. Ada
dua teori kebenaran pengeta-
huan, yaitu
teori koherensi dan korespondensi. Teori koherensi beranggapan
bahwa suatu pernyataan dikatakan benar apabila sesuai dan tidak
bertentangan dengan
pernyataan sebelumnya. Aturan yang
dipakai adalah logika
berpikir atau berpikir logis. Sementara itu teori korenspondensi berasumsi bahwa sebuah pernyataan dipandang
benar apabila sesuai dengan
kenyataan (fakta atau realita). Untuk menemukan kebenaran yang logis dan
didukung oleh fakta, maka harus dilakukan penelitian terlebih dahulu. Inilah
hakikat penelitian sebagai kegiatan ilmiah atau sebagai proses the acquisition of knowledge.
Pengawas sekolah harus memiliki kompetensi dalam melakukan penelitian. Karena diharapkan pengawas mampu memberikan solusi setiap permasalahan yang dihadapi oleh kepala sekolah dan guru, yang menuntut jawaban yang cepat dan akurat yang dapat dipertanggung jawabkan.
Kedudukan pengawas sebagai pembina para guru dan kepala sekolah,
mengharuskan dia
memiliki kesiapan
memberikan solusi bagi permasalahan yang
mereka hadapi. Ia dapat saja mengandalkan pengalaman, baik dirinya
sendiri maupun orang
lain, mengambil teori dari buku-buku, atau bahkan
mengandalkan intuisi. Hal ini tentu tidak selamanya memuaskan,
karena yang
dituntut darinya adalah professional judgement yang dapat
dijadikan acuan.
Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan berbagai pendekatan, metode dan jenis penelitian sesuai dengan paradigma keilmuan serta realitas gejala
yang hendak diungkap. Untuk dapat memilih pendekatan dan/atau metode yang tepat, seseorang dituntut memahami substansi keilmuan/bidang
kajian dan metodologi penelitian. Hal ini tentu sangat dibutuhkan oleh
pengawas, yang
dalam tugasnya selalu dihadapkan pada persoalan pendidikan baik pada kawasan institusional maupun teknis operasional.
A. Hakekat Penelitian
Rasa ingin tahu mendorong manusia untuk mendapatkan pengetahuan melalui pertanyaan-pertanyaan. Setiap manusia yang berakal sehat pasti memiliki pengetahuan dari belajar mengamati fakta, realitas, konsep, prinsip maupun prosedur tentang suatu obyek. Pengetahuan dapat dimiliki berkat adanya
pengalaman atau melalui interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Secara universal, terdapat tiga
jenis pengetahuan yang selama ini mendasari kehidupan manusia
yaitu: (1) logika
yang dapat membedakan antara benar dan salah; (2) etika yang
dapat membe-
dakan
antara baik dan
buruk; serta
(3) estetika yang dapat
membedakan antara
indah dan
jelek.
0 comments:
Post a Comment